Jumat, 19 April 2019

Sang pemimpin Indonesia

Pemimpin
Penjadi pemimpin di suatu negara yg menganut asas demokrasi, tentu melalui pemilihan baik oleh rakyat langsung atau bisa saja melalui wakil wakil rakyat yang ada di parlemen.
Nah dalam hal memilih pemimpin di Indonesia khususnya Presiden, melalui pemilihan yang langsung oleh rakyat. Sementara para calon presiden dan wakilnya masing masing diusung oleh partai-partai yang ada di Indonesia.
Tahun 2019 ini, pemilihan presiden dan wakil presiden luar biasa menyita perhatian rakyat, bukan dari kalangan terpelajar saja bahkan rakyat yg berada di pelosok pelosok desa pun sangat antusias, hal itu dibuktikan dengan antusiasnya masyarakat melihat baik langsung maupun via media ketika salah satu pasangan calon presiden dan wapresnya berkampanye atau debat yang disiarkan langsung oleh stasiun TV.
Ada pengalaman menarik yang penulis alami saat menuju bandar Soeta Jakarta, naik transportasi online. saat ngobrol dgn drivernya, penuli tanya to the point' aja ketika penulis tanya kira kira bapa mau pilih capres Yanga mana pa? Dia menjawab  saya akan pilih capres dan cawapres tahun ini yang patahana dengan alasan baru beliaulah presiden yang pernah datang ke kampung alamatnya, padahal kampung halamannya ada salah satu desa terpencil di Nusa Tenggara Timur. Sementara presiden terdahulu  kalaupun datang hanya ke kota Kupang saja dan tidur di hotel selanjutnya kembali ke Jakarta tanpa melihat rakyatnya yg ada di pelosok-pelosok desa. Bahkan ada presiden selama menjabat belum sekalipun ke NTT walaupun di kota besarnya.
Inilah alasan sang driver memilih kembali patahana. Walaupun dikampungnya blm ada pembanguan yang sangat baik, tetapi dengan kedatangannya masyarakat setempat merasa di "anggap" dan diperhatikan.
Dari cerita dgn driver online, ada satu hal yang harus digaris bawahi, bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya dikenal rakyatnya baik langsung maupun melalui media, tapi seorang pemimpin mampu menghadirkan rasa kepedulian yg tinggi terhadap rakyatnya, yang pada akhirnya kepedulian itu mampu menciptakan rasa keadilan dalam pembangunan di seluruh wilayah negeri, sehingga semua rakyat merasa "ada" di hati sang pemimpinnya.
 Terima kasih.

Tidak ada komentar: